Sabtu, 24 September 2022
Penulis: Muhammad Sukur
Photo KASAL Laksamana Yudo Margono usai melepas KRI Dewaruci untuk ekspedisi maritim di Kolinlamil, Jakut Kamis (22/9/22)
KEPRI l Investigasipos.com – Ucapan Ketua Aliansi Nelayan Natuna Hendri yang mengatakan Kapal asing di Laut Natuna Utara masif dan sangat mengganggu aktivitas nelayan tempatan di respon KASAL Laksamana Yudo Margono.
Kepala Staf Angkatan Laut ini menegaskan pihaknya akan menghadapi jika ada kapal asing yang mengganggu, mengusir nelayan Indonesia di Laut Natuna Utara. Karena tidak boleh mereka mengusir kapal kita di ZEE kita sendiri,” ujarnya.
TNI AL memiliki empat kapal perang di Laut Natuna Utara, Kapal-kapal itu untuk mengamankan perairan tersebut dari manuver kapal asing.”Saya belum mendapat laporan sampai kapal coast guard China mengusir nelayan kita.
“Secara diplomatik nanti akan saya protes dan secara nyata pasti akan kita hadapin dengan kapal kita, karena enggak boleh mereka mengusir kapal nelayan kita di ZEE kita sendiri,” tegasnya merespons pengaduan para nelayan tersebut.
Menurut KASAL tidak ada masalah jika ada kapal asing yang melintasi perairan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) kita dalam hal freedom navigation, asalkan selama itu dia tidak berhenti atau lego jangkar. Apalagi sampai mengusir nelayan kita.
“Nah kalau sampai ada seperti itu, kapal berhenti dan Lego jangkar serta mengusir kapal nelayan kita, mereka nanti akan berhadapan dengan kita,” tutup KASAL usai melepas KRI Dewaruci untuk ekspedisi maritim di Kolinlamil, Jakarta Utara, Kamis (22/9/22).
Sebelumnya Nelayan Natuna mengaku kembali berpapasan dengan Kapal Coast Guard China dan Kapal Trawl Asing di Laut Natuna Utara. Kapal asing itu sangat menggangu karena dekat dengan lokasi tangkap mereka.
“Kapal-kapal asing di Laut Natuna Utara masif sekali, kehadiran mereka sangat mengganggu aktivitas nelayan,” kata Ketua Aliansi Nelayan Natuna, Hendri dikutip dari CNNIndonesia TV.
Selain itu, kepada media nelayan Natuna bernama Dedi (38) menyampaikan bahwa Kapal Coast Guard China telah melakukan manuver memotong haluan kapal mereka di Laut Natuna Utara.
Bahkan dedi berkata, dia dan ketiga rekannya bertemu kapal Penjaga Pantai China bernomor lambung 5403 pada 8 September 2022 lalu, kami dikelilingi mereka., dia mau memutar haluan kapal kami, namun kami terus saja ke tenggara,” terangnya.
Dedi juga menjelaskan, dia dan tiga rekannya berada di Laut Natuna Utara sejak 1 September, baru kembali berlabuh di Pulau Natuna pada Senin pagi. Dalam pelayaran selain bertemu Kapal Penjaga Pantai China, kami juga melihat sejumlah kapal ikan asing berukuran sangat besar.
Terakhir Ketua Nelayan Natuna Hendri juga mengeluhkan penjagaan di laut Natuna yang tak efektif, kapal-kapal ikan asing semakin marak beroperasi. Belakangan kapal-kapal itu malah berani beroperasi di perairan yang berjarak 30 mil dari Pulau Laut yang merupakan pulau terluar di Kabupaten Natuna, ” pungkasnya.