Beranda Peristiwa LBH Malang : Pembubaran Massa Aksi Mahasiswa Papua Penuh Dengan Kekerasan

LBH Malang : Pembubaran Massa Aksi Mahasiswa Papua Penuh Dengan Kekerasan

INVESTIGASIPOS.COM, MALANG – Gabungan mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Kota Malang, melakukan aksi turun jalan pada tanggal 30 September 2018. Aksi turun jalan yang dilakukan di wilayah Alun-alun tersebut diikuti sekitar 30 masa aksi dari AMP.

Adapun aksi tersebut menuntut pemerintah agar segera menyelesaikan berbagai isu dan permasalahan HAM yang terjadi di tanah papua.

“Banyak pelanggaran atas kemanusiaan di Papua sana bung, sudah berapa ribu orang mati karena kesewewang-wenangan pemerintah”, tutur salah satu masa aksi AMP. Minggu, (30/09).

Aksi dimulai sekitar pukul 13.00. Kegiatan tersebut dimulai dengan doa bersama yang dipimpin korlap aksi. Namun, saat salah satu masa aksi akan memulai orasi, datang beberapa orang yang menginterupsi jalannya aksi. Sempat terjadi persilisihan dan adu argumen mengenai substansi dan tema dari aksi tersebut. Terlihat beberapa anggota Pemuda Pancasila dan beberapa orang gerombolan Haris Budi Kuncahyo mencoba untuk membubarkan masa aksi. Pembubaran tersebut diwarnai saling dorong dan beberapa masa aksi ada yang terkena pukulan dan tendangan. Bahkan aksi represif tersebut memakan korban seorang jurnalis dari LPM Siar UM yang ingin meliput kejadian tersebut.
“yang jelas apapun alasannya pembubaran macam ini tidak bisa dibenarkan ya, aksi ini aksi damai. Dari awal masa aksi tidak melakukan provokasi. Tolong lah masyarakat lebih bisa menghargai hak orang lain untuk bersuara di depan umum”, jelas Satria M.A Marwan, S.H selaku perwakilan dari LBH Malang.

Aksi ricuh tersebut baru bisa reda saat masa dari AMP di bawa menggunakan truck polisi yang kemudian menuju Polresta Malang untuk pengamanan agar tidak terjadi lagi kericuhan.

“Iya total ada 5 kawan kami yang luka bung, ada yang kena pukul di wajah, di rusuk, ada yang hidungnya berdarah juga. Mereka semua kena pukul sama orang yang besar tadi,” jelas perwakilan AMP yang dihubungi di tempat terpisah.

Menanggapi hal tersebut, LBH Malang memberikan respon tegas bahwa Kepolisian sebagai pengayom masyarakat harus bertindak tegas atas kekerasan yang terjadi dalam pembubaran aksi tersebut.

LBH Malang juga menuntut kepolisian agar melakukan evaluasi terhadap prosedur pengamanan masa aksi agar tidak terjadi hal yang sama dikemudian hari.

“Harapannya dari kepolisian bisa menindak tegas ya orang-orang yang tadi melakukan kekerasan, ada yang sampai berdarah juga. Harus ada evaluasi juga terhadap pengamanan aksi,” ucapnya.

Hal seperti ini tidak menutup kemungkinan bisa terjadi lagi dikemudian hari jika tidak ada langkah tegas dari kepolisisan dalam menyikapi persoalan ini.”

Satria juga menjelaskan bahwa, LBH Malang akan terus mengawal persoalan ini hingga selesai. Terutama persoalan kekerasan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia.

“LBH Malang akan berkomitmen untuk membantu kawan-kawan AMP yang mengalami kekerasan tadi. Jelas itu bentuk nyata pelanggaran Hak Asasi Manusia”, terangnya. (arianto)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here