Beranda Berita Jakarta Fakta Baru Dugaan Korupsi Bansos Oleh Novel, Menuai Pro dan Kontra

Fakta Baru Dugaan Korupsi Bansos Oleh Novel, Menuai Pro dan Kontra

Selasa, 2$ Mei 2021,

Investigasipos.com | Jakarta –
Fakta baru yang sempat diungkap mantan Penyidik Senior KPK Novel Baswedan, bahwa kasus korupsi yang menyeret Eks Menteri Sosial Juliari Batubara mencapai Rp puluhan triliun menuai pro dan kontra.

Sejumlah publik pun menginginkan agar mantan Penyidik KPK ini membuktikan omongannya terkait dugaan korupsi Bansos Covid-19 tersebut. Salahsatu ungkapan itu datang dari pengamat hukum M Zein Ohorella.

Dikutip dari WE, M Zein menyarankan agar Novel Baswedan bisa membuktikan apa yang sudah ia katakan terkait dugaan korupsi Bansos Covid-19 yang sudah menyeret mantan Menteri Sosial, Juliari P Batubara itu.

Menurut dia ucapan Novel tidak masuk akal pernyataan itu seperti dikait-kaitkan dengan polemik 75 pegawai KPK termasuk dirinya yang tak lolos TWK. Ia beranggapan Novel hanya membangun Image untuk menyusun kekuatan publik.

“Saya menduga ada kesan sengaja untuk melempar isu sebagai bentuk perlawanan, membangun image menyusun kekuatan publik. Jika itu benar harus segera dibuktikan jangan menggiring masyarakat beropini,” ujarnya dilansir dr Jawa pos.com, Senin (24/5).

Selain itu M Zein pun menuturkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021, Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 110 triliun untuk seluruh penerima bansos Covid-19 di seluruh Indonesia.

Kemudian, kalau memang ada dugaan praktik korupsi Rp 100 trilun dana bansos ini, artinya banyak aparatur negara yang juga terlibat di dalamnya untuk itu kita berharap
agar Novel dapat mengungkap kasus ini mumpung sudah viral.

“Jangan sampai dugaan ini malah menjadi senjata untuk menyerang pihak-pihak tertentu,” pungkasnya.

Sebelumnya mantan Penyidik Senior KPK Novel Baswedan kembali mengungkap fakta baru terkait dugaan korupsi bansos Covid-19. Ia pun belum bisa memastikan, lantaran perlu penelitian lebih lanjut.

Novel juga menuturkan jika dalam kasus bansos Covid-19 ini, KPK melakukan operasi tangkap tangan hanya untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Maka ia juga meminta
agar hal serupa terjadi didaerah di Indonesia.

“Ini kasus yang mesti diteliti lebih jauh, karena nilainya puluhan triliun rupiah bahkan bisa mencapai seratus triliun nilai proyeknya. Sungguh ini korupsi terbesar yang saya pernah perhatikan,” kata Novel dilansir CNN, Senin (17/5).

Ia pun melihat ada kesamaan pola-pola korupsi bansos Covid-19 di daerah yang sama dengan DKI Jakarta dan sekitarnya, Ia juga meminta agar kasus ini ditindaklanjuti serta diteliti lebih jauh.

“Harus ditindaklanjuti serta diteliti lebih jauh lagi,” pungkasnya. (Jo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here